Mengapa Harus "Boarding School"?

Pesantren Hidayatullah Sumsel menerapkan sistem "Boarding School' atau Sekolah Berasrama bagi para santri yang menuntut ilmu di MTs Mardhatillah (Putra-Putri) dan SMA Mardhatilah (Putri). Mungkin akan muncul pertanyaan: Mengapa harus "Boarding School"? Inilah alasannya.

                                                                    ******

Para orang tua harus kian cerdas memilihkan sekolah bagi anak-anaknya. Pasalnya tantangan kehidupan di masa depan semakin komplek. Yang mana ilmu saja belum cukup untuk menghadapi pengaruh negatif yang semakin besar. Moral adalah benteng utama untuk membendung pengaruh negatif tersebut.

Saat ini belum banyak sekolah yang memberikan pendidikan secara instens untuk moralitas. Yang banyak sekolah berlomba-lomba meraih prestasi akademik seperti UAN tertinggi dan prestasi akademik lainnya. Namun, mengabaikan moralitas anak didiknya. Sehingga, suasana sekolah tersebut sangat kering dengan nilai-nilai moral agama.

Apalagi kesibukan para orang tua saat ini semakin tinggi, berangkat kerja pagi hari, pulang malam. Mengakibatkan orang tua kesulitan mengontrol kegiatan anak-anaknya. Meskipun orang tua memiliki komitmen besar terhadap pendidikan anak-anaknya, tapi kalau mereka tidak memiliki waktu yang banyak, mustahil keinginan tersebut tercapai.

Sekalipun orang tua itu menyekolahkan anaknya di sekolah terbaik, tapi, jika sekolah itu tidak memiliki lingkungan yang mendukung untuk mengembangkan spiritualitas, maka sama saja mereka menanam benih yang bagus di tanah yang gersang, meskipun tumbuh tidak akan sehat.

Akibatnya, meskipun para siswa lulus dengan nilai yang baik, namun moralitasnya rendah. Pribadi semacam ini jelas rentan terhadap pengaruh negatif yang saat ini sulit dibendung.

Melihat situasi yang demikian, tak dapat dipungkiri lagi, model pendidikan yang paling tepat saat ini adalah model “boarding”. Alasannya, pendidikan seperti inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, yakni mengenalkan masalah kehidupan dan mengajarinya bagaimana cara menyelesaikannya. Siswa akan dikenalkan dengan Tuhannya sebagai Sang Pencipta dan Pengendali kehidupan. Siswa dikenalkan dengan hukum-hukum-Nya, baik hukum dalam firman-Nya maupun hukum dalam ciptaan-Nya. Siswa dikenalkan dengan realitas persoalan kehidupan. Siswa diberikan cara menyelesaikan permasalahan kehidupan.

Selain itu, model “boarding” akan memudahkan para pendidik untuk mentransfer ahklak kepada anak didiknya. Sebab, nyaris setiap saat para pendidik itu berbaur dengan mereka. Sehingga, apapun yang dilakukan pendidik tersebut akan mudah ditiru. Padahal, transfer akhlak itu jauh lebih sulit dari pada transfer ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar